Sabtu, 31 Mei 2008





Borobudur, Candi Budha Terbesar di Abad ke-9


Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.
Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.
Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.
Naskah: Yunanto Wiji UtomoPhoto: PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu-BokoPeta & Artistik: Sutrisno
del.icio.us
printable view
BOROBUDURPrayer in StoneArchipelago Publishing (1990)$279.95
BOROBUDURGolden Tales of the BuddhasPeriplus$29.95
Hotel dekat Borobudur
Manohara
Biro wisata ke Borobudur
Alam-Persada
Antar-Anda
Ayo-Dolan
Azka-Tour
BePe-Tour
Best-Travelnet
Bhiva-Tour
Blue-Earth
Chacha-Tour
Grand-Java
Great-Tour
Java-Traveller
Manunggal
Pacto
Pusaka-Tour
Sapta-Pari
Sosro-Tour
Sweety-Tour
Candi Lain
Membaca Pesan dari Nirwana di Candi Gampingan
Candi Gebang
Candi Ijo, Candi yang Letaknya Tertinggi di Yogyakarta
Mengungkap Teka-Teki Bendungan Kuno di Sekitar Candi Kedulan
Candi Mendut
Candi Pawon
Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta
Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia
21 Tahun Merangkai "Puzzle" Candi Sambisari
Candi Tara, Peninggalan Budha Tertua di Yogyakarta
"Visit Yogyakarta, http://www.yogyes.com/, is an extremely useful English-language Web site."John Auchard, The Washington Post
Pasang iklan di sini?
Jogja
Peta Jogja
Tour de Djokdja
Acara Bulan Ini
Obyek Wisata
Candi
Borobudur
Gampingan
Gebang
Ijo
Kedulan
Mendut
Pawon
Plaosan
Prambanan
Sambisari
Tara
Places of Interest
Beach
Museum & Monument
Pagelaran Seni
Wisata Alternatif
Hotel Bintang
Hotel Melati
Hotel 100rb
Restoran & Kafe
Wisata Kuliner
Belanja
Biro Wisata
Rental Mobil
Layanan Lain
Artikel Menarik
Tentang YogYES.COM
href="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" rel="external nofollow">
href="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" rel="external nofollow">
href="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" rel="external nofollow">
Yogyakarta / Obyek Wisata / Candi / Borobudur